Sabtu, 23 Juni 2012

Contoh Menulis Biografi Tokoh


Menulis Biografi Tokoh

Raden Ajeng Kartini

          Raden Ajeng Kartini, perintis perubahan bagi kaum wanita. Ia lahir tanggal 21 April 1879 di Kota Jepara. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Saat usia 7 tahun, ia bersekolah di kelas dua Belanda. Sebagai seorang gadis kecil yang lincah ia hanya berpikir mengenai sekolah dan bermain. Hingga suatu hari seorang teman belandanya bertanya mengenai cita-cita Kartini setelah tamat sekolah. Ia mulai memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut sampai akhirnya ia memikirkan untuk mengubah nasib kaum wanita dikemudian hari.  Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa, melalui buku yang ia baca. Sosoknya yang cekatan, lincah, pintar, suka belajar, dan haus akan ilmu pengetahuan, membuatnya mampu berpikir maju. Saat berusia 12 tahun, setelah lulus dari sekolah dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka.
          Keluarganya yang memegang teguh adat lama, tidak menyetujui keinginan kartini yang menghendaki perubahan. Kartini hanya bisa mencurahkan cita-cita perjuangannya dalam bentuk surat. Ia menulis pada Mr.J.H Abendanon. Isinya mengandung cita-cita yang luhur, terutama untuk mengangkat derajat wanita Indonesia. Ia juga memohon diberikan beasiswa untuk belajar di Belanda. Akan tetapi tidak sempat dimanfaatkan, karena Kartini dinikahkan dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Suaminya mengerti dan ikut mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah wanita. Tahun 1903 didirikan Sekolah Kartini pertama di Semarang. Selain itu, Kartini juga berhasil mendirikan sekolah wanita di daerah lain seperti di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, dan daerah lainnya.
          Pada tanggal 17 September 1904, Kartini meninggal dunia dalam usia 25 tahun. Perjuangan R.A.Kartini tidak serta merta didapatkan begitu saja, ketidaksetujuan keluarga ditambah celaan sebagai penentang adat dan tradisi datang selama proses menuju perubahan. Ia ingin agar wanita Indonesia setara dengan pria, memiliki hak bukan hanya kewajiban dan juga bisa sejajar dengan wanita-wanita di Negara lain. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temanya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LIGHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

dan buku biografi R.A Kartini,
Riwaya, dan Perjuangannya.

v  Hal-hal yang menarik tentang R.A Kartini:
-    R.A Kartini merupakan perintis perubahan bagi kaum wanita.
-    R.A Kartini mempunyai cita-cita yang luhur.
-    R.A Kartini saat masih berusia 12 tahun, telah mempunyai pemikiran yang luar biasa.
-    Walaupun banyak menuai rintangan dan hambatan, R.A Kartini tidak mudah menyerah untuk meraih cita-citanya.

v  Hal-hal yang dapat diteladani dari R.A Kartini:
-    R.A Kartini pantang menyerah dan tidak mudah putus asa.
-    Rela berkorban.
-    R.A Kartini peduli terhadap kemajuan bangsanya.
-    Patuh kepada orang tua.
-    R.A Kartini seorang yang cekatan, lincah, pintar, suka belajar, dan haus akan ilmu pengetahuan.

v  Adakah tokoh lain yang memiliki kemiripan tertentu dengan tokoh R.A Kartini?
Ada, salah satunya yaitu Dewi Sartika. Ia seorang putrid bangsawan yang mempunyai cita-cita mendirikan sekolah istri (wanita). Sama halnya dengan R.A Kartini, ia berjuang agar kaumya sejajar dengan lawan jenisnya. Bersama suaminya (R.A Soeriawinata), seperti R.A Kartini, Dewi Sartika berjuang bersama dan berhasil mendirikan sembilan sekolah untuk anak gadis pada tahun 1912.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar