PROSES
PEMBUATAN GULA PASIR DARI TEBU
Gula
merupakan salah satu bahan makanan pokok di Indonesia. Rata – rata manusia di
Indonesia mengkonsumsi gula sebanyak 12 – 15 kg per tahun. Dengan semakin
bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan gula juga semakin meningkat. Gula
dibuat dan diproses dari tanaman tebu.
Adapun
proses pembuatan gula pasir dari tebu meliputi beberapa tahapan, yaitu
penggilingan atau ekstraksi, pemurnian, pemanasan dan evaporasi, kristalisasi,
pemisahan kristal (sentrifugasi), serta pengeringan dan pengepakan. Berikut
langkah-langkahnya:
1.
Ekstraksi
Tahap pertama pembuatan gula tebu adalah ekstraksi jus atau sari tebu. Caranya dengan menghancurkan tebu dengan mesin penggiling untuk memisahkan ampas tebu dengan cairannya. Cairan tebu kemudian dipanaskan dengan boiler. Jus dari hasil ekstraksi mengandung sekitar 50 % air, 15% gula dan serat residu, dinamakan bagasse, yang mengandung 1 hingga 2% gula. Dan juga kotoran seperti pasir dan batu-batu kecil dari lahan yang disebut “abu”.
Tahap pertama pembuatan gula tebu adalah ekstraksi jus atau sari tebu. Caranya dengan menghancurkan tebu dengan mesin penggiling untuk memisahkan ampas tebu dengan cairannya. Cairan tebu kemudian dipanaskan dengan boiler. Jus dari hasil ekstraksi mengandung sekitar 50 % air, 15% gula dan serat residu, dinamakan bagasse, yang mengandung 1 hingga 2% gula. Dan juga kotoran seperti pasir dan batu-batu kecil dari lahan yang disebut “abu”.
2.
Pengendapan
Kotoran Dengan Lempung (Liming)
Jus tebu dibersihkan
dengan menggunakan semacam kapur (slaked lime) yang akan mengendapkan sebanyak
mungkin kotoran, kemudian kotoran ini dapat dikirim kembali ke lahan. Proses
ini dinamakan Liming. Jus hasil ekstraksi dipanaskan sebelum dilakukan liming
untuk mengoptimalkan proses penjernihan. Kapur berupa kalsium hidroksida atau
Ca(OH)2 dicampurkan ke dalam jus dengan perbandingan yang diinginkan
dan jus yang sudah diberi kapur ini kemudian dimasukkan ke dalam tangki
pengendap gravitasi: sebuah tangki penjernih (clarifier).
Jus mengalir melalui
clarifier dengan kelajuan yang rendah sehingga padatan dapat mengendap dan jus
yang keluar merupakan jus yang jernih.
Kotoran berupa lumpur dari clarifier masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya dilakukan penyaringan dalam penyaring vakum putar (rotasi).

Kotoran berupa lumpur dari clarifier masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya dilakukan penyaringan dalam penyaring vakum putar (rotasi).

3.
Penguapan
(Evaporasi)
Setelah mengalami proses liming, proses
evaporasi dilakukan untuk mengentalkan jus menjadi sirup dengan cara menguapkan
air menggunakan uap panas (steam). Jus yang sudah jernih mungkin hanya
mengandung 15% gula tetapi cairan (liquor) gula jenuh (yaitu cairan yang
diperlukan dalam proses kristalisasi) memiliki kandungan gula hingga 80%. 

4.
Pendidihan
(Kristalisasi)
Pada tahap ini, sirup
ditempatkan ke dalam wadah yang sangat besar untuk dididihkan. Di dalam wadah
ini air diuapkan sehingga kondisi untuk pertumbuhan kristal gula tercapai.
Pembentukan kristal diawali dengan mencampurkan sejumlah kristal ke dalam
sirup. Sekali kristal terbentuk, kristal campur yang dihasilkan dan larutan
induk (mother liquor) diputar di dalam alat sentrifugasi untuk memisahkan
keduanya, bisa diumpamakan seperti pada proses mencuci dengan menggunakan
pengering berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara
panas sebelum disimpan.
5.
Penyimpanan
Gula kasar yang
dihasilkan akan membentuk gunungan coklat lengket selama penyimpanan. Gula ini
sebenarnya sudah dapat digunakan, tetapi karena kotor dalam penyimpanan dan
memiliki rasa yang berbeda maka gula ini biasanya tidak diinginkan orang. Oleh
karena itu gula kasar biasanya dimurnikan lebih lanjut.
6.
Afinasi
(Affination)
Tahap pemurnian gula
yang masih kasar adalah pelunakan dan pembersihan lapisan cairan induk yang
melapisi permukaan kristal dengan proses yang dinamakan dengan “afinasi”. Gula
kasar dicampur dengan sirup kental (konsentrat) hangat dengan kemurnian sedikit
lebih tinggi dibandingkan lapisan sirup sehingga tidak akan melarutkan kristal,
tetapi hanya sekeliling cairan (coklat). Campuran hasil (‘magma’)
di-sentrifugasi untuk memisahkan kristal dari sirup sehingga kotoran dapat
dipisahkan dari gula dan dihasilkan kristal yang siap untuk dilarutkan sebelum
proses karbonatasi.


7.
Karbonatasi
Tahap pertama pengolahan
cairan (liquor) gula berikutnya bertujuan untuk membersihkan cairan dari
berbagai padatan yang menyebabkan cairan gula keruh. Salah satu dari dua teknik
pengolahan umum dinamakan dengan karbonatasi. Karbonatasi dapat diperoleh
dengan menambahkan kapur/ lime [kalsium hidroksida, Ca(OH)2] ke
dalam cairan dan mengalirkan gelembung gas karbondioksida ke dalam campuran
tersebut.
Gas karbondioksida ini
akan bereaksi dengan lime membentuk partikel-partikel kristal halus berupa
kalsium karbonat yang menggabungkan berbagai padatan supaya mudah untuk
dipisahkan. Gumpalan-gumpalan yang terbentuk tersebut akan mengumpulkan
sebanyak mungkin materi-materi non gula, sehingga dengan menyaring kapur keluar
maka substansi-substansi non gula ini dapat juga ikut dikeluarkan.

8.
Penghilangan
Warna
Ada
dua metoda umum untuk menghilangkan warna dari sirup gula, keduanya
mengandalkan pada teknik penyerapan melalui pemompaan cairan melalui
kolom-kolom medium. Salah satunya dengan menggunakan karbon teraktivasi
granular [granular activated carbon, GAC] yang mampu menghilangkan hampir
seluruh zat warna. GAC merupakan cara modern setingkat “bone char”, sebuah
granula karbon yang terbuat dari tulang-tulang hewan.
Cairan jernih dan hampir tak
berwarna ini selanjutnya siap untuk dikristalisasi kecuali jika jumlahnya
sangat sedikit dibandingkan dengan konsumsi energi optimum di dalam pemurnian.
Oleh karenanya cairan tersebut diuapkan sebelum diolah di panci kristalisasi.
9.
Pendidihan
Sejumlah air diuapkan di dalam panci sampai pada keadaan yang tepat
untuk tumbuhnya kristal gula. Sejumlah bubuk gula ditambahkan ke dalam cairan
untuk mengawali/memicu pembentukan kristal. Ketika kristal sudah tumbuh
campuran dari kristal-kristal dan cairan induk yang dihasilkan diputar dalam
sentrifugasi untuk memisahkan keduanya. Kristal-kristal tersebut kemudian
dikeringkan dengan udara panas sebelum dikemas dan/ atau disimpan siap untuk
didistribusikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar