Jumat, 27 Juli 2012

PERCAKAPAN DASAR BAHASA KOREA

PERCAKAPAN DASAR BAHASA KOREA

Sebenarnya tulisan ini sangat dasar sekali, namun karena masih sering  ada yang meminta dan memberikan saran untuk menulis, maka saya mencoba memenuhi menulis percakapan dasar saat pertama bertemu atau perkenalan. sebuah percakapan tentu tidak baku, namun dalam tulisan ini saya buat formal, karena perkenalan seyogyanya dilakukan dengan bahasa yang formal dan hormat.
Rina :  안녕하십니까 ? ( annyeonghasimnikka ? )  Selamat Pagi/siang/sore..
Yeong soo : 네, 안녕하세요, 건강하시죠? ( ne, annyeonghaseyo, geonganghasijyo? ) Ya, Selamat Pagi/siang/sore.., anda sehat-sehat bukan ?

Selasa, 17 Juli 2012

Contoh Makalah Proposal Penelitian



AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI SAPONIN DARI DAUN TUMBUHAN PACAR AIR (Impatient balsamina L.)



MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata kuliah : Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu : Dina Sugiyanti, M. Si

Disusun oleh :
                                               
Nama : Ilyana Rokhmatin Nuzul
NIM : 113711023
Prodi : Tadris Kimia


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012

A.    JUDUL PENELITIAN
AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI SAPONIN DARI DAUN TUMBUHAN PACAR AIR (Impatient balsamina L.)

B.     ABSTRAK
                  Penelitian ini untuk mempelajari aktivitas antibakteri (E.coli dan S. aureus) dari fraksi saponin dari daun pacar air (Impatient balsamina L.). Bubuk dari daun pacar air (Impatient balsamina L.) (512,67 g) diekstraksi dengan metanol. Metanol ekstrak (32,57 g) partitionated dengan n-heksan untuk memberikan ekstrak saponin. Saponin ekstrak (5,98 g) partitionated dengan Kromatografi Cair Vakum (VLC) silika gel memberikan 39 fraksi dikelompokkan menjadi empat fraksi utama AD dengan menggabungkan pecahan dengan profil KLT serupa. Setiap fraksi mempelajari aktivitas antibakteri dengan E. coli dan S. Aureus dengan metode difusi.
Kata kunci: pacar air , Impatient balsamina L, saponin, antibacteri.

C.     PENDAHULUAN
                        Tumbuhan pacar air (Impatient balsamina L.) menarik untuk diteliti karena tumbuhan ini merupakan Salah satu tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan adalah pacar air. Pacar air (Impatient balsamina L.) lebih dikenal sebagai tanaman hias yang mempunyai beragam warna bunga, dari yang kuning, putih, merah, merah jambu, maupun kombinasi-kombinasi warna. Semua bagian dari tanaman pacar air, dari mulai akar, batang, daun, bunga, dan biji, dapat dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit (Anonymous, 2009). Masyarakat Bengkulu telah memanfaatkan tanaman pacar air sebagai obat luka potong, bengkak-bengkak, koreng, obat panas dalam dan susah kencing bagi anak kecil, disamping itu tanaman pacar air juga digunakan untuk memerahkan kuku.
                        Pacar air menyimpan beragam khasiat, bunga yang mengandung anthocyanin, cyanidin, dan malvidum dapat meluruhkan haid, hipertensi, bisul, rematik, sendi, gigitan ular berbisa, serta radang kulit. Biji pacar air dapat mempermudah persalinan dan mengobati kanker saluran pencernaan bagian atas. Daunnya adalah obat untuk keputihan, nyeri haid, radang usus buntu kronis, antiradang dan patah tulang. Sedangkan akarnya berfungsi sebagai obat antiinflamasi (antiradang), rematik, leher kaku, dan sakit pinggang (Susanto, 2009).
                        Berdasarkan hasil penelitian Adfa pada tahun 2007, dari uji pendahuluan metabolit sekundernya daun pacar air mengandung kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan steroid. Berdasarkan hasil penelitian Imbang Dwi Rahayu 2007, saponin serbuk memberikan daya hambat terhadap S.aureus yang jauh lebih besar daripada saponin pekat. Saponin merupakan zat yang berfungsi sebagai antibakteri.
                  Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa terpenoid (Gunawan, 2008), steroid (Islam, et al., 2003), dan saponin (Prihatman, 2001) mempunyai aktivitas sebagai antibakteri. Suatu antibakteri adalah senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. Bakteri tersebut dapat menyebabkan timbulnya penyakit tertentu misalnya Escherichia coli yang merupakan penyebab diare dan Staphyloccocus aureus sebagai penyebab penyakit kulit. Menurut Jones (2004) penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti diare dapat menyebabkan kematian sekitar tiga juta penduduk setiap tahun sehingga diperlukan pengobatan secara intensif terhadap diare. Makalah ini memaparkan tentang kemampuan fraksi saponin daun tumbuhan pacar air sebagai antibakteri.
                        Untuk menguji khasiat daun pacar air sebagai antibakteri maka perlu dilakukan penelitian laboratoris yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan fraksi saponin daun tumbuhan pacar air (Impatient balsamina L.) sebagai antibakteri.

D.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa saja kandungan dari daun tumbuhan pacar air?
2.      Apa saja manfaat dari kandungan yang ada pada daun tumbuhan pacar air?
3.      Bagaimana aktivitas antibakteri fraksi saponin dari daun tumbuhan pacar air?

E.     TUJUAN PENELITIAN
1.      Untuk mengetahui kandungan dari daun tumbuhan pacar air
2.      Untuk mengetahui manfaat dari kandungan yang ada pada daun tumbuhan pacar air
3.      Untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi saponin dari daun tumbuhan pacar air

F.      MANFAAT PENELITIAN
1.      Penulis dapat mengetahui kandungan dari daun tumbuhan pacar air
2.      Penulis dapat mengetahui pemanfaatan kandungan yang ada pada daun tumbuhan pacar air
3.      Penulis dapat mengetahui aktivitas antibakteri fraksi saponin dari daun tumbuhan pacar air

G.    PEMBATASAN MASALAH
Agar penelitian yang dibahas ini fokus pada kluster yang dibahas, maka penelitian ini akan dibatasi pada analisa senyawa saponin dalam tumbuhan daun pacar air, sebagai antibakteri alami. Setelah berhasil dianalisis, akan diketahui aktivitas antibakteri fraksi saponin dari daun tumbuhan pacar air yang dapat dimanfaatkan.

H.    SIGNIFIKANSI PENELITIAN
Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan akan diperoleh antibakteri alami dari daun pacar air yang aktivitas antibakterinya diketahui secara pasti. Diharapkan pula hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam penciptaan produk antibakteri alami dari daun pacar air.

I.       KAJIAN RISET SEBELUMNYA
Kajian penelitian tentang rumput teki telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu sebagai berikut


Penulis (tahun)
Tujuan
Teknik Pengumpulan Data
Kesimpulan
Morina Adfa (2007)
Mengetahui kandungan daun pacar air
Eksperimen
- daun pacar air mengandung kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan steroid.
- Isolasi komponen kimia dari daun Impatiens balsamina Linn. Dengan tuntunan bioassay antimikroba didapat Kristal berwarna kuning seberat 7 mg dengan titik leleh 182-1830C
Melinda Hotmauli (2010)
Untuk mengetahui perbandingan efektifitas ektrak daun pacar air dan ketokonazol 2% terhadap pertumbuhan Candida ATCC 10231 pada media SDA
Eksperimen
Ekstrak daun pacar air 100%, 50%, dan 25% sebanding efektifitasnya dengan ketokonazol 2 % dalam menghambat pertumbuhan Candida ATCC 10231 pada media SDA. MIC dalam menghambat pertumbuhan Candida ATCC 10231 adalah pada konsentrasi 12,5%. Ekstrak daun pacar air 100% dan 50% efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida ATCC 10231 pada media SDA, sedangkan ekstrak daun pacar air 25% tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida ATCC 10231 pada media SDA.
K.Rosyidah, S.A.Nurmuhaimina, N.Komari, dan M.D.Astuti (2010)
Kemampuan fraksi saponin tumbuhan kasturi sebagai antibakteri.

Eksperimen
Pertumbuhan bakteri S.aureus dan E.coli dapat dihambat dengan baik oleh fraksi A yang diperoleh dari ektrak saponin pada kulit batang tumbuhan kasturi (Mangifera casturi) dengan diameter hambat sebesar 10,3 ± 0,5 mm terhadap bakteri E.coli dan 10,8 ± 0,3 mm terhadap S. aureus.
Imbang Dwi Rahayu (2007)
Menguji
aktivitas antibakteri saponin terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus.
Eksperimen
saponin serbuk memberikan aktivitas antibakteri yang jauh lebih besar
daripada saponin pekat. Terdapat kemiripan antara aktivitas antibakteri saponin serbuk
yang ditambah bahan pengisi amilum dengan penisilin.

J.       KERANGKA KONSEPTUAL
1.      Tanaman Pacar Air (Impatient balsamina L.)
a)      Klasifikasi Tanaman Pacar Air
Regnum     :Plantae
Divisi         :Magnoliophyta
Kelas         :Magnoliopsida
Ordo          :Ericales
Famili        :Balsaminaceae
Genus        :Impatiens
Spesies      : Impatiens balsamina L.
b)      Morfologi Tanaman Pacar Air
      Pacar air merupakan tanaman terna berbatang basah, lunak, bulat, bercabang, warna hijau kekuningan. Pacar air biasanya ditanam sebagai tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm. Arah tumbuhnya tegak, percabangannya monopodial.
                        Daun tunggal, tersebar, berhadapan, atau dalam karangan. Bentuk daun lanset memanjang, pinggirnya bergerigi, ujung meruncing, tulang daun menyirip. Warna daun hijau muda tanpa daun penumpu, jika ada daun penumpu bentuknya kelenjar. Bagian bawah membentuk roset akar. Tulang daun menyirip. Luas daunnya sekitar 2 sampai 4 inchi. Pangkal daun bergerigi tajam, runcing. Terna ini memiliki akar serabut.
                        Bakal buah menumpang, beruang 4-5. Dalam satu ruangan tersebut terdapat dua atau lebih bakal biji. Buah membuka kenyal dan termasuk buah batu dengan 5 inti. Bentuk buah elliptis, pecah menurut ruang secara kenyal. Benihnya endospermic. Embrio akan mengalami diferensiasi.
                        Tanaman ini memiliki aneka macam warna bunga. Ada yang putih, merah, ungu, kuning, jingga, dll. Jika pacar air yang berbeda warna disilangkan, maka akan terbentuk keturunan yang beraneka ragam.       Bunga zygomorph, berkelamin 2, di ketiak. Daun kelopak 3 atau 5, lepas atau sebagian melekat, bertaji. Daun kelopak samping berbentuk corong miring, berwarna, dan terdapat noda kuning di dalamnya. Sedikit di atas pangkal daun mahkota memanjang menjadi taji dengan panjang 0,2-2 cm. Daun mahkota 5, lepas. Daun mahkota samping berbentuk jantung terbalik dengan panjang 2-2,5 cm, yang 2 bersatu dengan kuku, yang lain lepas tidak berkuku dan lebih pendek. Ada 5 benangsari dengan tangkai sari yang pendek, lepas, agak bersatu. Kepala sarinya bersatu membentuk tudung putih.Bunga terkumpul 1-3. Setiap tangkai hanya berbunga 1 dan tangkainya tidak beruas. Memiliki 5 kepala putik.
            c)   Habitat Tanaman Pacar Air
                        Habitatnya pada daerah beriklim tropical, namun tidak dapat hidup pada daerah yang kering. Tanaman ini sangat peka terhadap hama, biasanya tumbuh di pekarangan rumah pada ketinggian 1-900 m.
            d)  Kandungan Kimiawi Tanaman Pacar Air
                        Pacar air mengandung zat-zat kimia aktif seperti pada bunga yang mengandung anthocyanins, cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidin, kaempherol, quercetin. Sementara biji mengandung saponin dan kandungan minyak seperti γ-spinasterol, β-ergosterol, balsaminasterol, parianaric acid, quercetin, nephthaquinon, minyak terbang, dan turunan kaempherol, dan ada juga kandungan racunnya, dan oleh karena itu harus diperhatikan kontra indikasi pemakaian (Anonymous, 2009). Berdasarkan hasil penelitian Adfa pada tahun 2007, dari uji pendahuluan metabolit sekundernya daun pacar air mengandung kumarin, flavonoid,   kuinon, saponin dan steroid.
            e)  Manfaat Tanaman Pacar Air
                        Pacar air berkasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan oleh tumbuhan pacar air adalah: tumor usus, kanker saluran pencernaan, usus buntu, menurunkan kolesterol, tekanan darah tinggi, rematik, pembengkakan, sakit pinggang, kaku pinggang, leher kaku, tarsuga (terkena duri ikan ditenggorokan), sigurdongon (peradangan dipinggir kuku), merangsang pertumbuhan rambut, pewarnaan kuku seperti kuteks, mengatasi keputihan (leukorea) dan lain-lain.
2.      Saponin
                        Saponin mempunyai bagian utama berupa turunan triterpen dengan sedikit steroid. Residu gula dihubungkan oleh gugus –OH biasanya C3-OH dari aglikon (monodesmoside saponin) dan jarang dengan gugus OH atau satu gugus OH dan satu gugus karboksil (bis-desmiside sponin) (Wagner, 1984).
                        Saponin dapat diketahui dengan penambahan air. Timbulnya busa menunjukkan adanya glikosida yang mampu membentuk buih dalam air. Senyawa glikosida terhidrolisis menjadi glukosa dan aglikon (Rusid, 1990 dan Marlina dkk, 2005).
                        Cara pengujian saponin adalah I mg sampel dimasukkan dalam tabung reaksi. Tambahkan 1 mL aquadest, kemudian dikocok dan didiamkan, jika terbentuk buih yang tidak menghilang selama 30 menit, maka bahan tersebut mengandung saponin.
3.      Antibakteri
            Menurut Majid (2009) antibakteri adalah senyawa-senyawa kimia alami kadar rendah dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Salah satu bahan anti bakteri adalah antibiotik. Antimikroba dapat berupa senyawa kimia sintetik atau produk alami. Antimikroba sintetik dapat dihasilkan dengan membuat suatu senyawa yang sifatnya mirip dengan aslinya yang dibuat secara besar-besaran sedangkan yang alami didapatkan langsung dari organisme yang menghasilkan senyawa tersebut dengan melakukan proses pengekstrakan.
            Menurut Aulia (2008), antibakteri adalah obat atau senyawa kimia yang digunakan untuk membasmi bakteri, khususnya bakteri yang bersifat merugikan manusia. Beberapa istilah yang digunakan untuk menjelaskan proses pembasmian bakteri yaitu germisid, bakterisid, bakteriostatik, antiseptik, desinfektan. Mekanisme kerja obat antimikroba tidak sepenuhnya dimengerti. Namun mekanisme aksi ini dapat dikelompokkan dalam empat hal utama:
a. Penghambatan terhadap sintesis dinding sel
b. Penghambatan terhadap fungsi membran sel
c. Penghambatan terhadap sintesis protein
d. Penghambatan terhadap sintesis asam nukleat
            Mekanisme penghambatan mikroorganisme oleh senyawa antimikroba dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: (1) gangguan pada senyawa penyusun dinding sel, (2) peningkatan permeabilitas membran sel yang dapat menyebabkan kehilangan komponen penyusun sel, (3) menginaktivasi enzim, dan (4) destruksi atau kerusakan fungsi material genetik. Kemampuan senyawa antimikroba untuk menghambat aktivitas pertumbuhan mikroba dalam sistem pangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya temperatur, pH (keasaman), ketersediaan oksigen, dan interaksi/sinergi antara beberapa faktor tersebut (Wijaningsih, 2008).
            Antibakteri adalah zat yang menghambat pertumbuhan bakteri dan digunakan secara khusus untuk mengobati infeksi. Mekanisme keja antibakteri dapat tejadi melalui beberapa cara yaitu kerusakan pada dinding sel, perubahan permeabilitas sel, dan menghambat sintesis protein dan asam nukleat. Banyak faktor dan keadaan yang dapat mempengaruhi kerja antibakteri, antara lain konsentrasi antibakteri, jumlah bakteri, spesies bakteri, adanya bahan organik, suhu, dan pH lingkungan (Fajrina et al., 2008).       
            Menurut Effionora (1990) dalam Majid (2009), berdasarkan mekanisme kerjanya antibiotik dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu menghambat proses sintesis dinding sel. Tekanan osmotik dalam sel mikroba lebih tinggi dari pada di luar sel, sehingga kerusakan dinding sel mikroba akan menyebaakan terjadinya lisis yang merupakan dasar dari efek bakterisidal terhadap mikroba yang peka.

K.    METODOLOGI PENELITIAN dan DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang akan dilakukan di laboratorium prodi kimia fakultas tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang. Penelitian ini mempunyai tujuan agar dapat mengetahui aktivitas antibakteri fraksi saponin dari daun tumbuhan pacar air.
Tahapan pelaksanaan
a.    Tahap awal
1.   Pembelian peralatan
2.   Pembelian bahan-bahan
b.   Tahap pelaksaan
1.   Alat dan Bahan
-    Alat:                                                 - Bahan:
-    Blender                                            - Daun tumbuhan pacar air
-    Pisau                                                 - Metanol
-    Corong Pisah                                    - rotary vaccum evaporator
-    penguap putar                                  -pelarut kloroform:aseton                                                                   (7:3)
-    kolom KVC                                                 - Biakan bakteri
-    media Nutrien broth (NB)                - n-heksana
-    media NA
-    Cawan petri
-    Termometer
-    Silica gel 60
-    Paper disk
2.   Cara Kerja:
a.       Persiapan Sampel
Sampel berupa daun tumbuhan pacar air dikumpulkan, dicuci dan dikeringkan di udara terbuka. Sampel yang sudah kering dibuat menjadi potongan kecil lalu dihaluskan dengan blender.
b.      Ekstraksi.
Sebanyak 500 gram serbuk daun tumbuhan pacar air dimaserasi dengan 10L metanol sebanyak 2 kali selama 24 jam. Selanjutnya disaring, filtratnya dipekatkan dengan rotary vaccum evaporator hingga diperoleh ekstrak metanol kering.
c.       Partisi.
Ekstrak metanol kering dilarutkan dalam metanol kemudian dipartisi dengan n-heksana dalam corong pisah sehingga terbentuk busa stabil. Busa yang stabil dipekatkan dengan penguap putar sampai kering sehingga diperoleh ekstrak saponin padat.
d.      Fraksinasi.
Ekstrak saponin padat diimpregnasi menggunakan silika gel 60 kemudian dimasukkan ke dalam kolom KVC. Kolom dielusi dengan pelarut kloroform:aseton (7:3). Eluat yang dihasilkan dari proses elusi ditampung dalam wadah terpisah sehingga menghasilkan sejumlah fraksi. Fraksi yang harga Rf nya sama digabungkan sehingga diperoleh beberapa fraksi gabungan. Setiap fraksi gabungan diuji aktivitas antibakterinya.
e.       Uji aktivitas antibakteri.
Metode yang digunakan metode difusi. Biakan bakteri yang sudah diremajakan terlebih dahulu dimasukkan ke dalam media Nutrien broth (NB) kemudian diinkubasi selama 24 jam. Sebanyak 0,1 ml bakteri dalam NB dimasukkan ke dalam media NA yang telah disterilkan terlebih dahulu. Selanjutnya paper disk diameter 6 mm yang sudah berisi 2% (b/v) sampel tiap fraksi, 0,25% (b/v) tetrasiklin dan kontrol metanol diletakkan di atas NA. Cawan petri yang berisi media NA diinkubasi pada suhu 37 °C selama 24 jam kemudian diukur diameter hambatnya.

L.     JADWAL KEGIATAN
Adapun rincian jadwal kegiatan adalah sebagai berikut:
NO
Kegiatan
Waktu
1
Studi Literatur
Juli 2012
2
Penyusunan proposal
22 Juli 2012-22 Agustus 2012
3
Pengumpulan data dan observasi awal
22 Agustus 2012-12 September 2012
4
Persiapan alat dan bahan serta penyusunan instrument
13 September 2012-27 September 2012
5
Pelaksanaan penelitian
28 September 2012-27 Oktober 2012
6
Pengolahan dan analisis data
28 Oktober 2012-27 November 2012
7
Penyusunan laporan
28 November 2012-27 Desember 2012

M.   RANCANGAN BIAYA

No.
Keterangan
Jumlah biaya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.


Pengadaan data teoritis atau literature
Pengadaan ATK
Pengumpulan data dan observasi awal
Persiapan alat dan bahan serta penyusunan instrument
Pelaksanaan penelitian
Penulisan hasil penelitian
Ekspose hasil penelitian
Penggandaan laporan
Akomodasi
Rp.    500.000
Rp.    750.000
Rp.    500.000
Rp. 1.000.000
Rp. 1.500.000
Rp.    750.000
Rp     500.000
Rp.    500.000
Rp. 1.000.000


Jumlah
Rp. 7.000.000


N.    LAMPIRAN-LAMPIRAN

a.      
dicuci
dikumpulkankan
Daun
Persiapan Sampel
                                                                                                        

Dipotong-potong
        
dikeringkan
dihaluskan
 



b.      Ekstraksi
c.       Partisi
d.      Fraksinasi


e.       Uji aktivitas antibakteri


O.    DAFTAR PUSTAKA ACUAN

Mustarichie Resmi, dkk. 2011. Metode Penelitian Tanaman Obat. Bandung: Widya Padjajaran.